15 May 2008

How To Love

Assalamu'alaikum warahmatullah,

Saya sedang ditemani lagu-lagu Rossa di dalam album Kembali, lagu-lagu yang sering menjadi halwa telinga saya – 24/7 sejak saya menjejakkan kaki ke bumi Malaysia pada 25 April yang lalu. Lagu-lagu yang saya tidak pernah dengar pun sebelum 11 April. Paling saya suka, lagu Bicara Pada Bintang. Hakikatnya, apabila dihayati lirik lagu-lagu tersebut, saya tidak ada kaitan langsung kepada cerita yang ada di dalam lagu-lagu tersebut. Entah kenapa, saya amat sukakan lagu-lagu itu, sekarang.


Dua buah buku ini diberikan oleh seorang adik yang berada di bumi London – saya mula mengenalinya pada 20 April 2008 – saya ambil buku-buku ini di KLIA pada 11 Mei 2008 dari seorang adik juga – terima kasih, dalam keadaan yang agak terkejar-kejar kerana jadual saya yang memang selalunya padat pada hari Ahad. Saya teruja dengan tajuk buku tersebut – sekilas semasa saya meliriknya di hadapan International Arrival di KLIA - saya tidak pernah jatuh cinta pada sesiapa di sepanjang hayat kehidupan saya (sedihnya menjadi saya yang tidak berperasaan – pun alhamdulillah), walau saya tahu saya pernah dicintai sebelum ini.

“Do you want to love someone? And do you want someone to love you too? Of course you do. That’s what most people want. Then why do so many people have trouble getting along with each other? What can you do to overcome these problems? And how can you establish and continue loving relationship?

This book will give you answers, and it can give you a better life. Here you can find about the reciprocity theory of love, the business theory of marriage, and the love disorders that cause so much trouble. You can learn the three rules for achieving co-operation, respect, and love and the four options available to you when you encounter frustration. You will also become acquainted with the thoughts that confuse your relationship – the twelve irrational ideas that you can overcome. You can even learn how to take the drastic steps that may be necessary as a last resort. Most important, you will learn how to love and be loved.”


Saya baru membacanya sedikit demi sedikit. Sekarang saya juga sedang membaca sebuah buku bertajuk “Shadow”, dan sebuah buku lain bertajuk “Time Management”, dan sebuah buku lain juga bertajuk “Solat Nabi SAW”. Hakikatnya, saya boleh membaca sehingga 5 buah buku dalam satu-satu masa dan tidak tertakluk kepada konsep, bahasa ataupun isi buku-buku tersebut. Dunia saya yang memang sukakan buku-buku.

“That is why it is incorrect to ask people to give you love. What you really are asking for is certain behaviours which please you enormously and that cause you to love the giver. You don’t get love, you create it inside yourself after your deep desires and needs are meet. It is the action that they give us, and it is the feeling that we experience. The person receiving gratification of desires and need creates his or her own feeling of love over your kindness.”

“The next implication from the reciprocity theory is that love means different things to different people.”

Dan, saya tidak menjangka bahawa saya akan menemukan ayat-ayat ini di dalam buku ini, kerana saya tahu saya tidak pernah sukakan bunga-bunga yang perlu dibeli dengan harga yang mahal, walau dari segi praktisnya – bunga-bunga itu boleh dijadikan hiasan sebagai bunga-bunga kering dan diletakkan wangian.

“Men often rebel at the practice of giving women flowers to show their love. And from my point of view, being a man, I can understand completely their rational, brilliant, correct and practical thinking. Wanting flowers to prove one’s love is ridiculous because the flowers die in a few days, they are rather expensive, and they require no effort on the part of the person aside from spending money to acquire them. The man who is faithful to his wife, works hard to support her and the family, and permits her the same freedoms that he enjoys, is showing her a hundred times more affectionate and loving behaviour than three dozen long stem roses could ever show. At least that is the male argument.”

Saya perlu habiskan membaca buku yang agak menarik ini, walau saya memang tidak akan pernah tahu bilakah masanya saya akan mula berminat kepada seseorang. Ayat yang diatur dan pengolahan bahasa oleh Dr Paul Hauck ini juga mengingatkan saya kepada Dr HM Tuah Iskandar Al-Haj. Hampir sama, dengan keistimewaan yang tersendiri.

No comments: